Pengamat politik Jerry Massie menuturkan, masyarakat membutuhkan ruang mengenal kualitas calon pemimpin di muka umum, dengan argumen bagaimana nasib Indonesia ke depan jika berada di bawah kepemimpinan mereka.
"Tempat paling ideal untuk menguji ada di kampus," ujar Jerry kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/7).
Menurutnya, kampus merupakan gudang akademisi tumbuh dan melahirkan gagasan-gagasan pembangunan bangsa.
"Maka tentu debatnya akan sangat membangun," sambungnya menegaskan.
Di samping itu, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu mengambil contoh kasus debat di kampus pada Pilpres Amerika Serikat.
"Waktu US Presidential Election 2016 sempat ada debat di tiga Universitas, antara lain Donald Trump di Hoftra University New York, sampai di University of Nevada dan University in St Louis, Missouri," urainya.
Oleh karena itu, pakar komunikasi politik lulusan America Global University ini memandang KPU perlu memfasilitasi kebutuhan masyarakat mengenal calon pemimpin 2024 melalui debat terbuka di kampus.
"Debat dengan cara ini saya yakin bisa menarik lebih banyak kesadaran politik mereka (masyarakat) untuk menyalurkan suaranya dengan suka rela," tuturnya.
"Apalagi, Pemilu 2024 kan mayoritas generasi Z, anak muda dan kaum milenial," demikian Jerry menambahkan.
BERITA TERKAIT: