Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan mengatakan,
reshuffle kabinet yang terjadi pada Senin (17/8) dianggap merupakan alat barter politik yang dilakukan Presiden Jokowi untuk mengamankan agenda politik ke depan.
Di mana, kursi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang merupakan jatah Nasdem kini diberikan kepada Ketua Umum (Ketum) relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi sebagai pengganti Johnny G Plate yang terjerat kasus dugaan korupsi di Kejaksaan Agung.
"Ketika kita bicara alat barter politik, maka jelas lah sudah Nasdem itu tidak lagi dianggap," ujar Tamil kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/7).
Sehingga kata dosen Universitas Dian Nusantara ini, publik saat ini menunggu sikap partai yang dipimpin Surya Paloh itu, apakah ingin gagah dan ksatria untuk berada di luar pemerintah dan menjadi oposisi, atau tetap berada di koalisi pemerintah.
"Di mana hal itu (jadi oposisi) tentu akan lebih meningkatkan simpati publik, atau kemudian tetap berada di dalam koalisi, tapi pemilik koalisi sudah tidak mengganggap dia sebagai anggota koalisi," pungkas Tamil.
BERITA TERKAIT: