Wamendag menyampaikan, Pemerintah Indonesia mendukung peta jalan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) jika tujuannya untuk membangun ekosistem ekonomi inklusif di kawasan, termasuk green economy initiative.
"Dalam pertemuan, Duta Besar Bianchi menyatakan target AS agar IPEF dapat selesai pada tahun ini. Indonesia kembali menyuarakan perlunya komitmen akses pasar, salah satunya terkait bahan mineral kritis (
critical minerals) agar ada manfaat nyata yang didapatkan," kata Jerry.
Jerry juga menegaskan, Pemerintah Amerika Serikat perlu lebih fleksibel untuk ketentuan-ketentuan tertentu yang memberatkan komitmen anggota, sehingga IPEF dapat segera diselesaikan.
"Terkait dengan pembahasan perundingan, Indonesia juga meminta fleksibilitas dari pihak AS untuk ketentuan-ketentuan baru bagi negara anggota yang cukup sensitif untuk kebijakan nasional," ujar Jerry.
IPEF yang diluncurkan pada 23 Mei 2022 di Jepang merupakan pernyataan di tingkat politis untuk mengatasi berbagai tantangan global dan meningkatkan kerja sama ekonomi AS di kawasan Indo Pasifik, melalui 4 pilar, yaitu perdagangan, rantai pasok, ekonomi bersih, serta ekonomi berkeadilan.
Sebanyak 14 negara bergabung dalam IPEF, yaitu AS, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Fiji.
Negara mitra dapat memilih untuk ikut di salah satu pilar (parsial) atau seluruh pilar. Indonesia menyatakan bergabung di keseluruhan pilar. Putaran ke-4 perundingan IPEF telah selesai digelar pada 9-15 juli 2023 di Busan, Korea Selatan. Adapun putaran ke-5 diagendakan pada September 2023 mendatang di Thailand.
BERITA TERKAIT: