Ajakan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam pertemuan tingkat menteri IPEF di Singapura, Kamis (6/6).
Pertemuan tersebut menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat dan mewujudkan ekonomi yang bersih, adil, dan holistik di kawasan Indo-Pasifik.
“Kita harus mewujudkan berbagai proyek konkret di tahun depan.
No one is left behind. The progress of the projects is there. The projects hopefully will create jobs in the regions,” tegas Menko Airlangga.
Mempertegas pernyataan Menko Airlangga, Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo menekankan pentingnya IPEF untuk memberikan hasil konkret dan manfaat nyata kepada masyarakat, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“IPEF harus menciptakan lapangan kerja dan peluang bagi masyarakat kita,” kata Raimondo mendukung pernyataan Airlangga.
Pertemuan tingkat menteri IPEF ini menghadirkan para menteri senior dari 14 negara mitra IPEF, yang mewakili lebih dari 40 persen dari ekonomi (GDP) dunia dan 28 persen dari perdagangan barang dan jasa secara global.
Indonesia bersama mitra IPEF berkomitmen melanjutkan langkah menuju ratifikasi dan implementasi kesepakatan yang telah ditandatangani. Para mitra IPEF akan terus memantau perkembangan di bawah ketiga pilar IPEF dan mengukur hasil konkret dalam pertemuan tingkat menteri berikutnya pada bulan September 2024 di Washington DC.
Selain itu, melalui pertemuan ini telah diluncurkan Clean Economy Investor Forum (CEIF) sebagai forum antar negara anggota yang akan membantu memobilisasi dana untuk teknologi energi bersih di negara-negara IPEF.
BERITA TERKAIT: