Bertempat di Hotel Ritz Carlton Singapura, Airlangga bertemu dan berdiskusi bersama sejumlah pengusaha sektor teknologi, seperti CEO BW Digital, Ludovic Hutier; CTO and MD PDG, Asher Ling; dan MD and Head of Data Centre GAW Capital, Kok-Chye Ong.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga menekankan pentingnya wilayah Batam sebagai hub utama jaringan kabel serat optik internasional dan domestik. Hal ini mendukung investasi
data center yang membutuhkan lebih banyak kabel serat optik baru dan keragaman rute yang dapat dijamin oleh
landing point kabel di Nongsa Digital Park, Batam.
Batam, kata Airlangga, bisa menjadi lokasi yang sangat kompetitif untuk ekosistem industri digital.
"Dengan total investasi yang masuk dalam pengembangan
data center di Batam mencapai sekitar 3 miliar dolar AS, pembangunan jaringan kabel serat optik menjadi keunggulan konektivitas dalam pembangunan
data center di Batam,” ungkap Menko Airlangga, Rabu (5/6).
Selain permasalahan perizinan, ketersediaan air dan energi ramah lingkungan juga menjadi topik yang dibicarakan oleh Menko Airlangga. Para pengusaha mengharapkan agar tambahan
hydro power di Sumatera yang menghasilkan ratusan MW energi ramah lingkungan dapat disuplai ke Batam untuk meningkatkan kapasitas data center yang sedang dan akan dibangun.
Suplai energi
hydro power tersebut akan menjadi
game changer sekaligus meningkatkan daya tarik Batam untuk menjadi tujuan investasi.
Pembangunan
data center di Indonesia juga telah dilakukan di berbagai kota, seperti di Jakarta, Surabaya, Cikarang, hingga Pekanbaru
"Kegiatan
talent development juga difokuskan untuk memberikan keterampilan yang tepat kepada talenta Indonesia untuk dapat mengelola AI,” pungkas Airlangga.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Duta Besar RI untuk Singapura, Suryopratomo; Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso; Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto; dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral, Ferry Ardiyanto.
BERITA TERKAIT: