Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masuk 3 Besar Kandidat Gubernur Jatim, Walikota Surabaya Eri Cahyadi Tak Tertarik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 16 Juli 2023, 06:27 WIB
Masuk 3 Besar Kandidat Gubernur Jatim, Walikota Surabaya Eri Cahyadi Tak Tertarik
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi/RMOLJatim
rmol news logo Hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) menunjukkan angka elektabilitas Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, masuk tiga besar kandidat Gubernur Jawa Timur.

Menariknya, hasil riset SSC ini tak mendapat sambutan gembira dari mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.

Menurut Walikota Eri, agenda politik di 2024, seperti halnya di pilkada belum menjadi atensinya.

Politikus PDI Perjuangan ini justru memilih fokus untuk menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat Kota Pahlawan.

"Awak e dewe mikir kemiskinan gurung mari-mari, kok mikir gawe pil-pilan (Kami memikirkan kemiskinan saja belum selesai-selesai, kok memikirkan Pemilihan)," kata Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (15/7).

Menurut Eri, angka kemiskinan di Surabaya cenderung menurun dalam dua tahun terakhir.

Setelah meningkat pada masa pandemi hingga 5,23 persen (2021), kini angka kemiskinan Surabaya menurun menjadi 4,72 persen (2022).

Sekalipun demikian, Eri mengungkapkan masih ada sekitar 65 ribu warga yang mendapat penghasilan kurang dari standar upah di Surabaya (UMK) yang ada di kisaran Rp4,5 juta.

Untuk itu, pihaknya memilih fokus untuk menyelesaikan angka tersebut. Sehingga, harapannya kemiskinan turun menjadi sekitar 2 persen.

Untuk itu Pemkot akan memberikan bantuan kepada masyarakat miskin ekstrem dengan berbagai bantuan padat karya.

"Yang belum kerja, harus sudah kerja pada Agustus nanti," tegas Eri.

Selain melalui padat karya, Pemkot juga akan membekali masyarakat miskin dengan bantuan modal dan peralatan. Masyarakat akan diajak berjualan sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing.

Sehingga, mereka bisa meraih penghasilan secara mandiri dan berkelanjutan.

"Kami berikan gerobak, rombong, hingga modal. Kemudian, akan kami pantau (pendampingan)," ujarnya.

Dengan intervensi tersebut, pihaknya optimistis masing-masing keluarga memiliki tambahan penghasilan.

"Sehingga, tiap KK minimal mendapat Rp4 juta," katanya.

Sebelumnya, Lembaga Surabaya Survei Center (SSC) merilis hasil penelitian terhadap calon pemilih di Surabaya bertajuk "Palagan Surabaya, Geliat Elektoral Menuju 2024", pada Kamis (13/7). Survei ini memotret perilaku calon pemilih jelang pemilu serentak tahun depan, di antaranya Pilgub Jatim.

Dari sisi elektabilitas, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa masih memuncaki hasil survei elektabilitas di Jatim dengan 36,3 persen. Dengan potensi tersebut, Khofifah memiliki kans besar untuk terpilih apabila kembali mencalonkan sebagai Gubernur.

Di bawah Khofifah, berturut-turut ada Menteri Sosial Tri Rismaharini (19,8 persen), Walikota Surabaya Eri Cahyadi (18,4 persen), dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (11,3 persen).

"Menarik melihat Walikota Eri ternyata memiliki elektabilitas cukup tinggi sebagai Calon Gubernur di mata masyarakat Surabaya. Trennya meningkat, bahkan mengalahkan Emil Dardak," kata peneliti senior SSC, Wildan Krisnawanto, dalam rilis survei tersebut.

Selain dari sisi elektabilitas, tingkat kepuasan masyarakat Surabaya terhadap Walikota Eri juga cukup tinggi. Dalam survei tersebut, angka kepuasan terhadap kinerja Walikota Surabaya mencapai 89,2 persen.

Selain itu, mayoritas masyarakat (77,7 persen) juga mempersepsikan Surabaya semakin baik di bawah kepemimpinan Eri-Armuji.

Di antara program pemerintah kota yang dinilai maksimal adalah membuka lapangan kerja (27 persen), meningkatkan kualitas pendidikan (17,8 persen), dan meningkatkan layanan kesehatan (17,3 persen). rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA