Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demi Generasi Unggul Masa Depan, Dirjen IKP: Pemerintah Pakai Banyak Sarana Sosialisasi Bahaya Stunting

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 08 Juli 2023, 20:17 WIB
Demi Generasi Unggul Masa Depan, Dirjen IKP: Pemerintah Pakai Banyak Sarana Sosialisasi Bahaya Stunting
Ilustrasi/Net
rmol news logo Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menekan laju stunting. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen tahun 2022.

Dikatakan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, sekalipun mengalami penurunan, tetapi angka itu masih di atas standar yang ditoleransi Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu di bawah 20 persen dengan target pemerintah 14 persen pada tahun 2024.

Guna mencapai target tahun 2024, kata Usman, Kemenkominfo terus mendorong keterlibatan generasi muda agar memahami bahaya dan pencegahan stunting. Hal ini karena generasi muda yang kelak akan melahirkan generasi sehat dan bebas stunting.

“Pemerintah saat ini terus mengurangi persentase stunting. Penanganan yang serius terhadap stunting berkorelasi terhadap lahirnya generasi yang unggul di masa depan,” ujar Usman dalam keterangannya, Sabtu (8/7).

Adapun stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 24 bulan atau dua tahun.

Saat ini, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Dikatakan Usman, Kemenkominfo hingga kini terus melakukan terobosan di bidang komunikasi publik, salah satunya menggunakan media baru. Sejak tahun 2019 Direktorat Jenderal IKP Kemenkominfo mengembangkan program Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) sebagai sarana edukasi stunting.

Melalui beragam konten digital, lanjutnya, Genbest mendorong masyarakat dari segala usia untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam keseharian. Caranya dengan menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, serta memberikan pengetahuan kesehatan mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat.

"Semua dilakukan dengan kemasan menarik dan sederhana. Genbest menggunakan berbagai kanal dan platform untuk mendiseminasikan informasi terkait stunting, mulai dari website genbest.id, Instagram, Tiktok, Youtube, hingga Twitter," terangnya.

Selain itu, kata Usman lagi, sejak 2017 hingga 2023 bekerjasama dengan stakeholder lain, Kemenkominfo juga telah melakukan sosialisasi secara tatap muka kepada masyarakat di 176 Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi prioritas intervensi stunting.

"Kemenkominfo juga mensosialisasikan isu stunting kepada publik melalui media mainstream seperti televisi, radio, media cetak, serta media luar ruang," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA