Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Yusron Ihza Pernah Sampaikan Rumus Canggih Stabilkan Rupiah ke Presiden, Tapi Tak Digubris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 08 Juli 2023, 15:32 WIB
Yusron Ihza Pernah Sampaikan Rumus Canggih Stabilkan Rupiah ke Presiden, Tapi Tak Digubris
Mantan Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza/Net
rmol news logo Upaya menjaga stabilitas mata uang Rupiah agar berdaya saing seperti mata uang dolar Amerika Serikat (AS), pernah disuarakan mantan Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza.

Yusron menyampaikan, punya pemikiran mengenai cara mewujudkan stabilitas mata uang Rupiah. Formulanya yakni menjangkarkan atau mengikat nilai tukar mata uang terhadap satu komoditas. Salh satunya pada komoditas nikel.

Yusron mengungkapkan, gagasan tersebut pernah ia sampaikan kepada salah satu presiden Indonesia. Namun, pemikiran ini tidak ditindaklanjuti secara serius, mungkin karena adanya pertimbangan lain dari pemerintah.

“Sebenarnya saya pernah menyampaikan pemikiran ini, tidak usah saya bilang namanya tapi kepada salah satu presiden kita. Mungkin juga beliau punya pertimbangan yang lain, sehingga ini pemikiran tidak ditindaklanjuti secara lebih serius,” ujar Yusron Ihza dalam tayangan video "Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah: Pemerintah Mau 1 USD=Rp1? Saya Siap Antarkan!", yang diunggah di kanal Youtube Yusron Senpai, dikutip Sabtu (8/7).

Yusron menyatakan bahwa ia siap membentuk tim untuk mematangkan pemikirannya, jika diberi kepercayaan oleh pemerintah Indonesia. Bahkan hingga menjadi utusan presiden untuk berdialog dengan negara-negara terkait, seperti Amerika Serikat atau Jepang pun dia siap.

“Apabila dikeluarkan surat oleh pemerintah bahwa saya utusan presiden Indonesia untuk berkunjung ke gedung putih atau ke Tokyo atau ke manapun saya siap melakukannya,” tuturnya.

Selain itu, Yusron juga pernah mengungkapkan pemikirannya secara publik melalui headline koran nasional. Meskipun ia tidak mengingat tanggal pastinya, pemberitaan tersebut muncul sekitar tahun 2004-2009.

“Jadi ini pemikiran sebenarnya sudah terdokumentasi. Tetapi mungkin orang sudah mulai lupa. Maka melalui tayangan ini saya berharap bahwa ide ini dapat dipikirkan kembali dan bahkan digunakan,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA