"JIS ini hore-hore politik saja. Tidak ada hubungannya dengan downgrade Capres tertentu," katanya, saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/7).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) itu juga menegaskan, JIS bukanlah komoditas politik, sehingga tidak terlalu berdampak bila dijadikan sarana kampanye.
"Kalau JIS itu jualan politik, mestinya elektabilitas Anies dari dulu setinggi langit. Nyatanya sejak menjabat gubernur dan nyapres, elektabilitasnya tak kunjung naik, selalu di posisi ketiga, tercecer jauh dari Ganjar dan Prabowo," jelas Adi Prayitno.
Sementara itu, seperti ramai diberitakan, sejumlah pihak memandang rencana renovasi JIS kental muatan politis, karena stadion berkapasitas 82 ribu penonton itu dianggap sebagai warisan Anies Baswedan.
Sehingga ada kesan, pemerintah pusat gengsi menggunakan JIS. Lalu dicari alasan bahwa JIS belum sesuai standar FIFA dan perlu direnovasi.
BERITA TERKAIT: