Ketua KPU RI, Hasyim Asyari menuturkan, data aneh yang disampaikan kelompok masyarakat sipil bernama Perkumpulan Warga Negara untuk Pemilu Jurdil, tidak menyampaikan data detail soal tempat temuan itu.
"Sampai saat ini KPU belum pernah menerima data detail (data aneh)," ujar Hasyim dalam jumpa pers di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/6).
Dia menjelaskan, salah satu bentuk data aneh yang disebutkan kelompok masyarakat sipil tersebut adalah terkait nama pemilih yang hanya terdiri dari satu huruf dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS).
"Misalkan ada nama yang cuma satu huruf, itu ada di mana? Siapa namanya?" ucapnya keheranan.
Lebih lanjut, Hasyim meminta kepada kelompok masyarakat sipil yang menemukan informasi data aneh dalam DPS untuk menyerahkan data rinci temuannya.
"Kami berharap disampaikan kepada KPU, kemudian kita duduk secara bersama-sama antara KPU dan pihak yang memberikan catatan," demikian Hasyim.
BERITA TERKAIT: