Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Punya Hubungan Sejarah, Tidak Heran PDIP Lirik Tokoh Muhammadiyah Dampingi Ganjar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Selasa, 13 Juni 2023, 14:29 WIB
Punya Hubungan Sejarah, Tidak Heran PDIP Lirik Tokoh Muhammadiyah Dampingi Ganjar
Ganjar Pranowo bersama Muhadjir Effendy dalam sebuah acara di Jawa Tengah/Ist
rmol news logo Memiliki hubungan historis yang kuat, tidak heran jika PDI Perjuangan mempertimbangkan tokoh Muhammadiyah untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.

“Bukankah ada jejak Buya Syafi'i Ma'arif yang membekas di PDIP? Sementara Megawati sendiri adalah juga warga Muhammadiyah,” kata pakar politik dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Abdul Aziz SR, lewat keterangan tertulisnya, Selasa (13/6).

Di berbagai kesempatan, Puan Maharani juga menegaskan bahwa dirinya dan keluarga besar Bung Karno adalah kader dan warga Muhammadiyah.

“Siapa kira-kira tokoh Muhammadiyah yang sedang dan ikut dilirik oleh PDIP untuk posisi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo? Apakah Profesor  Muhadjir Effendy yang saat ini menjadi Menko PMK? Sangat mungkin,” sambung Aziz.

Menurut dia, Muhadjir satu-satunya tokoh Muhammadiyah yang ada di kabinet dan cukup dekat dengan pemimpin PDIP khususnya Megawati dan Puan Maharani. Oleh sebab itu, sangat beralasan jika partai berlambang banteng moncong putih itu melirik Muhadjir.

Selain ketokohannya di Muhammadiyah, Muhadjir juga memiliki pengalaman di pemerintahan. Lebih dari itu, secara pribadi memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni.

Terkait dengan peluang Muhadjir dampingi Ganjar, Aziz mengatakan tergantung hitung-hitungan PDIP dalam mencari sisi mana yang harus diisi untuk menutupi kekurangan Ganjar. Selain itu, PDIP akan melihat seberapa besar magnet politiknya untuk mendongkrak elektabilitas

"Jika Muhadjir dipandang memenuhi kriteria itu, maka dia menjadi pilihan utama,” kata penulis buku Ekonomi Politik Monopoli Negara Pelayan Kapitalis dan Kuasa Korporasi dalam Bisnis Pasar Modern ini.

Jika hal ini terjadi, lanjut Aziz, maka Muhammadiyah akan menyambutnya dengan baik. Dampak politiknya, hubungan PDIP dengan Muhammadiyah tentu bisa lebih dekat.

“Jelas Muhammadiyah merasa terhormat kadernya dipinang partai besar sekelas PDIP. Meskipun Muhammadiyah tidak akan memberikan dukungan resmi secara organisatoris,” tegasnya.

Sebelumnya Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Yogyakarta Minggu (11/6) menyebut Muhammadiyah dan NU berpotensi masuk ke dalam radar bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA