"Ini tolong disuarakan, diinformasikan, karena masih banyak para seniman kita begitu polos, dan bukan hanya seniman tapi rakyat yang telah membuat (karya), mempresentasikan hasilnya itu," ujar Megawati saat launching lagu “Jarji Jarbeh” di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6).
"Karena polos, maka tidak tahu karena itu ada hak cipta dia. Maka seharusnya dengan hukumnya adalah HAKI, yaitu dipatenkan," imbuhnya.
Presiden kelima RI itu menyebut, Indonesia sudah punya undang-undang yang mengatur tentang hak cipta dan kekayaan intelektual untuk melindungi karya anak bangsa. Ini dibuktikan dengan kehadiran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Oleh karenanya, Megawati mengaku sudah berbicara dengan Presiden Joko Widodo agar mendorong rakyat memiliki kesadaran mematenkan karya mereka. Dia mewanti-wanti agar semua hasil karya anak bangsa benar-benar didaftarkan ke HAKI.
"Karena kalau ada orang mau membeli, meminjam, memakai itu, secara hukumnya yang punya hak itu, harus dapat royalti, gambar besarnya begitu," katanya.
Sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Nasional (BRIN), Megawati menyebut tak jarang dirinya sering menerima pertanyaan apakah mereka memiliki hak materi dari karya yang diciptakan.
Dia berharap, hak cipta atau karya yang dihasilkan tak diperjualbelikan sembarangan, yang mengakibatkan kerugian.
"Banyak anak-anak muda kita, karena menciptakan sesuatu, tapi karena dia butuh untuk kehidupannya, tanpa mengerti bahwa ada yang melindungi, yang namanya HAKI ini, terus (hak paten itu) dijual kepada orang lain. Itu menurut saya sangat disayangkan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: