Anggota KPU Lampung, Antonius Cahyalana, mengatakan, kelompok muda lebih melek teknologi informasi dengan gawainya. Sehingga KPU melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan media sosial seperti Tiktok, Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya.
“Kita juga meminta KPU kabupaten dan kota untuk membuat minimal empat media sosial untuk mengedukasi, menyebarkan informasi, dan pendidikan pemilih,” kata Antonius, Minggu (6/4).
Tak hanya itu, KPU Lampung juga bekerjasama dengan influencer dengan jumlah pengikut ribuan. Sehingga diharapkan edukasi pemilih dapat tersebar secara efektif dan efisien dengan bantuan influencer tersebut.
“Influencer ini kita jadikan agen demokrasi, sehingga para pengikutnya bisa teredukasi pemilih,” ujarnya.
Lebih lanjut, Antonius mengaku Pemilu 2024 sangat komplek mulai dari jumlah pemilu yang baik, hingga logistik untuk menjangkau daerah terpencil. Untuk itu perlu kerjasama semua pihak untuk membantu menyukseskan pemilu 2024.
“Kerjasama dilakukan dengan sekolah-sekolah, memberikan materi kepemiluan ke PPKN. Di kampus juga dilakukan sosialisasi. Lembaga lain seperti kepolisian, capil, babinkantibnas, kemenag dengan penyuluh agama, kejaksaan digandeng untuk menyukseskan Pemilu 2024,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: