Hal itu diungkapnya usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, di kediamannya di Jalan Jambu No 11A, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
"Jadi saya boleh ngusulin (Capres-cawapres) nih?" kata Boediono penuh canda disambut tawa rombongan PKB.
Pernyataan mantan pendamping Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono itu seolah menyindir sikap cawe-cawe politik yang belakangan dilakukan Presiden Joko Widodo.
Boediono hanya berharap Pemilihan Umum 2024 dapat berjalan dengan adil. Rakyat diberi ruang untuk memilih pemimpinnya yang dianggap terbaik.
"Saya harapkan ini kompetisinya fair. Dengan demikian akan muncul moga-moga pilihan-pilihan yang oleh rakyat dianggap terbaik bagi bangsa," tandas Boediono.
Sikap cawe-cawe politik Jokowi ini juga disentil Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla. JK menyebut sejak era Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri hingga Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kepala negara tidak pernah mengintervensi partai politik maupun koalisi untuk memilih capres cawapres.
BERITA TERKAIT: