Saat menerima kedatangan rombongan DPP PPP, Minggu (30/4), Megawati menyampaikan penjelasannya terkait batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia akibat penolakan terhadap Israel.
Orang nomor satu di PDI Perjuangan itu mengaku memahami ada upaya mempolitisasi isu penolakan Israel dikaitkan dengan elektabilitas Ganjar Pranowo selaku capres PDIP.
Menurutnya, banyak pihak yang menyesali keputusan menolak Timnas Sepakbola Israel dan hanya sebatas memandang sepak bola semata. Namun demikian, bagi Megawati, hal itu bukan hanya sekadar urusan sepak bola, tapi juga terkait dengan menjaga konstitusi Indonesia.
“Untuk main bolanya, setuju banget. Tapi ada (di luar sepakbola) yang harus lebih dipikirkan. Itu konstitusi kita," demikian Megawati menegaskan kepada para wartawan yang hadir dalam acara peresmian kerja sama politik PDIP dan PPP di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (30/4).
Lebih lanjut Megawati menjelaskan bahwa isi konstitusi Indonesia menghendaki anak bangsa tetap berjuang untuk kemerdekaan suatu bangsa yaitu Palestina.
Presiden kelima Republik Indonesia itu mengingatkan, dalam deklarasi Konferensi Asia Afrika (KAA) yang telah ditandatangani oleh 29 negara,menyebutkan bagaimana setiap negara harus menghormati kedauatan dan integritas teritorital semua bangsa.
Selain itu, Mega menguraikan bahwa negara peserta KAA bersepakat tidak melakukan ancaman agresi maupun pengunaan kekerasaan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara.
Megawati menyebutkan, keputusan KAA tersebut dinamai Dasa Sila Bandung. Dari 8 sila keputusan, Megawati mengingatkan ada dua sila yang digarisbawahi.
"Satu, memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Yang kedua, tidak membuka hubungan diplomatik kepada Israel dan Taiwan," tegasnya.
Pihaknya meminta agar anak muda harus mengetahui hal tersebut sebagai sebuah sejarah bangsanya sendiri, yakni Indonesia.
“Ini harusnya dimasukan (di pemberitaan), dijadikan berita. Karena konstitusi kita itu mengatur kita tetap berjuang bagi kemerdekaan suatu bangsa," tutup Megawati.
BERITA TERKAIT: