Pernyataan itu disampaikan anggota DPR RI Saleh Partaonan Daulay, Minggu (30/4).
Menurut Saleh, penangkapan terhadap oknum yang mengancam Muhammadiyah secara terbuka itu bentuk komitmen kepolisian menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
Bagi politisi PAN itu, tindakan kepolisian ini sudah tepat karena oknum peneliti BRIN AP Hasanuddin perlu diperiksa sesuai dengan aturan hukum.
"Ini penting untuk ditindaklanjuti agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang,†kata Saleh.
Saleh mengapresiasi langkah Bareskrim Polri menindaklanjuti laporan masyarakat terkait komentar APH di media sosial yang menghalalkan darah semua orang Muhammadiyah.
“Kasus seperti ini sudah tidak pantas terjadi di Indonesia. Masyarakat sudah sangat dewasa,†ujar Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Menurut Saleh, komentar APH di unggahan yang ditulis oleh Thomas Djamaluddin terkait perbedaan penetapan Idulfitri 1444 Hijriah, tidak pantas dan menjurus pada perpecahan antarumat beragama.
“Perbedaan yang bersifat khilafiyah tidak perlu menjadi masalah. Tidak boleh ada perpecahan di tengah masyarakat,†kata Anggota Komisi IX DPR RI itu.
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidisber) Bareskrim Polri pada hari ini menangkap APH di kediamannya di Jombang, Jawa Timur, dan langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
BERITA TERKAIT: