Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani turut memantau dan melakukan komunikasi dengan pihak KBRI di Khartoum. Hasil dari komunikasi tersebut dikabarkan tidak ada korban Warga Negara Indonesia (WNI) yang mayoritas adalah mahasiswa tersebut.
"Kami telah berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI Khartoum untuk memastikan WNI kita dalam kondisi baik, dilakukan pendataan akurat, dan persiapan rencana kontigensi termasuk kebutuhan logistik yang harus dijamin," kata Christina dalam keterangannya, Selasa (18/4).
Berdasarkan data KBRI, WNI di Sudan tercatat sebanyak 1.209 orang yang mayoritas adalah mahasiswa dan terkonsentrasi di seputar International University of Africa.
Berkenaan dengan itu, Christina berharap WNI di sana agar betul-betul mengikuti arahan yang dikeluarkan KBRI.
“Tetap waspada dan tenang dan mengikuti perkembangan karena belum bisa dipastikan berakhirnya konflik, meski info terbaru ada kesepakatan gencatan senjata," ucap Politikus Muda Partai Golkar itu.
Terjadi konflik bersenjata antara Militer Sudan dan RSF. Pertempuan terjadi di Bandara Khartoum, Markas Militer Sudan dan Istana Presiden. Jumlah korban meninggal sejauh ini 56 orang dan luka-luka 595 orang.
Pihak KBRI juga menginformasikan bahwa Wisma Duta Besar Indonesia yang berjarak sekitar 500 Meter dari bandara terkena peluru nyasar yang memecahkan kaca dan plafon. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
BERITA TERKAIT: