Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, argumentasi politik Sandi bergabung ke PPP lebih mengarah kepada kepentingan politiknya sendiri.
"Pilihan Sandiaga lebih mungkin untuk dirinya sendiri, setidaknya membaca dua peluang kemungkinan," demikian Dedi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/4).
Menurut Dedi, kemungkinan pertama, PPP sejauh ini menunjukkan ketidaktertarikan pada koalisi besar. Kata Dedi, hal itu mengindikasikan bahwa partai berlambang kakbah itu ingin mendapatkan peluang politik yang lebih besar.
"Dan itu mungkin tercapai jika ia menawarkan tokoh potensial pada partai yang dimungkinkan belum berkoaisi, utamanya adalah PDIP.," demikian analisa Dedi.
Lebih lanjut Dedi melihat, dengan bergabungnya Sandiaga Uno ke PPP akan memunculkan tawaran politik yang memungkinkan terbangun yakni, koalisi PDIO-PPP dengan mengusung paket pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno.
"Dengan asumsi ini PPP menjadi pengusung utama, tidak sekedar anggota koalisi," jelas Dedi.
Lebih lanjut, Dedi berpendapat Menparekraf itu perlu mendapatkan peluang lebih besar atau sekurang-kurangnya sama sepertinya Pemilu lalu.
"Jika tetap di Gerindra jelas ia hanya akan menjadi tim sukses Prabowo," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: