"Sebenernya gue di sini baik-baik aja, tapi gue takut orang tua apalagi bokap gue tadi kayak nangis, bokap gue diancam, kalau nyokap gue lebih santai karena dia bakul jagung doang," kata Bima dikutip
Kantor Berita RMOLLampung, Jumat (14/4).
Bima melanjutkan, beberapa pihak berusaha mencari kesalahan dirinya dan melakukan profiling mengenai latar belakang pendidikannya.
"Polisi datang ke rumah, minta ijazah dan data-data pribadi untuk mencari kalau gue kuliah tanpa sponsor selain orang tua," katanya.
Bentuk persekusi yang didapatkan orang tuanya, kata Bima, ayahnya yang cuma PNS Golongan III sampai dipanggil oleh Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo.
Bima menegaskan, dirinya berkuliah di Australia murni biaya dari ibunya yang memiliki usaha di bidang pertanian. Bukan biaya dari ayahnya yang bekerja sebagai PNS.
"1 dollar pun gak pernah bokap kirimin, karena gajinya gak cukup. Hari ini bokap dipanggil Bupati Lamtim, polisi kecamatan dateng ke rumah minta data pribadi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: