Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, aksi hari ini akan melibatkan kurang lebih 500 buruh yang berasal dari Jabodetabek. Demonstrasi ini merupakan rangkaian aksi rutin yang diselenggarakan setiap hari Selasa.
"Dalam aksi ini, Partai Buruh akan mengusung dua isu. Pertama, tolak
omnibus law UU 6/2023 tentang Cipta Kerja. Sedangkan yang kedua adalah tolak
parliamentary threshold yang menciderai demokrasi dan melanggengkan oligarki,†ujar Said Iqbal kepada wartawan.
Terkait dengan penolakan ambang batas parlemen atau
parliamentary threshold, Said Iqbal menyebut kebijakan ini menghidupkan kembali demokrasi terpimpin dan mempertahankan oligarki partai politik.
"Dalam simulasi, bilamana partai politik dalam Pemilu 2024 mendapatkan 30-40 kursi di DPR RI, maka ada kemungkinan bisa tidak lolos
parliamentary threshold. Karena meskipun mendapatkan 30 - 40 kursi DPR RI, tetapi bisa saja suara yang didapat di bawah 4 persen suara sah nasional," kata Said Iqbal.
Bagi Partai Buruh, perolehan kursi partai politik yang tidak memenuhi ambang batas sama saja dibajak oleh parpol yang ada di parlemen. Oleh karena itu, Partai Buruh meminta
parliamentary threshold 4 persen yang diterapkan pada Pemilu 2024 dicabut.
"Bayangkan sebuah partai politik yang memenangkan Pemilu 2024 dengan 40 kursi tidak bisa duduk di Senayan hanya karena perolehan suaranya kurang dari 4 persen sah secara nasional 2024," tandasnya.
BERITA TERKAIT: