“Tentu saja, ini memang hasil kerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI,†ujar dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo, Efriza kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/4).
Di sisi lain, Efriza menilai Erick Thohir bukan saja dianggap sebagai Ketum PSSI semata, tetapi juga yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo melakukan negosisasi soal sanksi, agar dapat menghindari Indonesia dari sanksi berat FIFA.
“Erick Thohir juga diminta menjelaskan blueprint transformasi sepakbola Indonesia. Ini tentu saja menunjukkan Erick juga memang bagian dari orang-orang kepercayaan presiden dalam pemerintahan saat ini,†tuturnya.
Dari analisa itu, pengamat politik dari Citra Institute ini menyimpulkan, Erick Thohirtelah emndapatkan semacam bonus elektoral akibat dari sukses bernegosiasi dengan FIFA.
Pasalnya, Efriza memandang saksi yang diberikan FIFA sudah tepat, mengingat sebab dibatalkannya penyelenggaraan Piala Dunia u-20 di Indonesia bukan karena bagian dari sikap pemerintah pusat, melainkan dua kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan.
“Tentu saja antusias dan respons positif publik amat besar memungkinkan elektabilitas Erick Thohir akan terus menanjak,†demikian Efriza menambahkan.
BERITA TERKAIT: