“Dari segi pengalaman dan ilmu, insyaAllah sih saya sanggup aja,†ujar Yusril kepada wartawan seusai menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (21/3).
Bahkan, kata mantan penulis pidato Presiden Soeharto dan B.J. Habibie itu, 20 puluh tahun silam ia pernah mencalonkan sebagai capres pada tahun 1999, ketika transisi orde baru ke reformasi. Namun ia memilih mundur dari bursa pencalonan demi persatuan bangsa yang terancam kala itu.
“Cuma pada waktu itu kan saya diminta untuk mundur demi untuk menjaga persatuan bangsa antara Bu Mega dan Gus Dur pada waktu itu, ya saya ikhlas aja mundur,†tuturnya.
Namun begitu, Yusril menegaskan pihaknya tidak dalam kapasitas menawarkan diri sebagai capres dalam pertemuannya dengan DPP Partai Golkar.
“Ketika suatu saat dicalonkan lagi ya insyaAllah maju aja,†ucap Yusril.
Di sisi lain, Yusril mengaku tidak mudah untuk maju sebagai capres pada Pemilu 2024. Itu lantaran berkaitan dengan ambang batas pencalonan presiden 20 persen. Sedangkan PBB, masih harus berkoalisi dengan parpol papan atas untuk memenuhi ambang batas tersebut.
“Kita tunggu saja, politik ini kan dinamis dan terbuka,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: