Namun menurut pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Pemerintah saat ini malah kerap melemparkan narasi larangan dalam bentuk pernyataan negatif tentang Pemilu.
"Jangan sampai Pemilu ada pembelahan, jangan sampai Pemilu ada korban jiwa lagi," katanya dalam diskusi bertema "Otw 2024: Emang Bisa Pemilu Gembira?" di Grand Cemara Hotel, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Sosok yang akrab disapa Hensat itu melanjutkan, Pemilu sesungguhnya adalah ritual lima tahunan. Di mana rakyat diberi hak untuk mengevaluasi pemimpinnya
"Kalau bagus seperti Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dilanjutkan lagi. Bagus seperti Jokowi dilanjutkan lagi," jelasnya.
Oleh sebab itu, founder lembaga survei Kedai Kopi itu lantas mengajak semua pihak untuk menyetop narasi menakutkan tentang pemilu.
"Karena Esensi dari pesta demokrasi itu gembira. Kalau gembira, narasi yang disampaikan juga gembira," tutup Hensat.
BERITA TERKAIT: