"Hadirnya Saut Situmorang dalam acara relawan Anies patut untuk dipertanyakan. Mengingat pada eranya Anies seperti tidak tersentuh bahkan dilakukan panggilan oleh lembaga anti rasuah pada masa kepemimpinannya," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (1/2).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, publik menanyakan seorang mantan pimpinan KPK masih tertarik untuk memberikan dukungan kepada kandidat capres-cawapres. Hal tersebut dapat dilihat sebagai moral hazard yang buruk mengingat mestinya mantan pimpinan KPK merupakan seseorang negarawan tidak terlibat aksi dukung mendukung apalagi terkait politik praktis di lapangan.
"Ini kan memperjelek citra Saut Situmorang sebagai mantan pimpinan KPK, mestinya yang bersangkutan tidak terkait dengan dukung mendukung capres cawapres manapun," kata Saiful.
Karena kata Saiful, kehadiran Saut dan turut memberikan dukungan untuk Anies dalam acara deklarasi Sekretariat Bersama Kuning, Ijo, Biru (Sekber KIB) yang mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden semakin memperkuat anggapan publik terhadap pertanyaan mungkinkah ini semua ada hubungannya dengan tidak tersentuhnya Anies pada masa kepemimpinannya di KPK.
"Pertanyaan-pertanyaan liar publik tersebut akan terus berkecamuk, mengingat pantas juga akan mengarah kesana, karena Saut adalah sosok pimpinan KPK, sehingga tidak salah apabila ada anggapan bahwa di era Saut Anies tidak tersentuh," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: