"Proyeksinya ekonomi tahun ini masih bisa tumbuh di atas 4,7 persen,†kata Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira kepada wartawan, Jumat (27/1).
Bhima mengungkap, faktor pelemahan adalah perlambatan ekspor karena dampak potensi resesi ekonomi global. Selain itu, harga komoditas yang mulai alami moderasi di tengah peningkatan konsumsi masyarakat.
Namun Bhima masih optimis karena masyarakat mulai bergerak seiring pencabutan pembatasan sosial seperti PPKM.
“Begitu ekonomi mulai bergerak, pekerja yang tadinya dirumahkan dan di-PHK mendapat panggilan kerja kembali. Contohnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang mulai bergeliat," lanjut Bhima.
Meski daya beli masyarakat sempat melemah, namun Bhima menyebut ekonomi domestik Indonesia memiliki ‘
blessing in disguise’ atau berkah tersembunyi di tengah resesi global.
“Pertama, pasar domestik besar apalagi ada 190 juta usia produktif. Kedua, UKM cukup berkontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja. Dan hanya 18% UMKM yang berorientasi ekspor menjadi lebih imun dari melemahnya geliat ekonomi di negara tujuan ekspor," tutupnya.
BERITA TERKAIT: