Dosen ilmu politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi menjelaskan, Megawati hendak menekankan bahwa partai politik harus menjadi media penyambung lidah masyarakat, tidak sekadar mengantarkan tokoh sebagai penguasa.
"Pesan utamanya, partai politik bukan sekadar mobil rental bagi calon eksekutif maupun legislatif untuk menapak pada kursi kekuasaan," kata Airlangga kepada wartawan, Jumat (13/1).
Pesan lain yang ditangkap dalam pidato Megawati, partai adalah organisasi politik untuk menciptakan pemimpin organik dalam koneksi antara kebijakan pemerintah dan garis ideologi partai politik.
Secara khusus, Airlangga juga menyoroti pernyataan Mega soal presiden cukup dua periode. Pernyataan tersebut menjadi menarik karena disampaikan di depan Presiden Joko Widodo yang sempat diterpa isu perpanjangan jabatan.
"Ini salah satu elemen kuat dalam pidato Megawati. Beliau memperlihatkan perhatian tulusnya kepada Jokowi, bahwa pembatasan kekuasaan sebagai substansi demokrasi harus dipegang teguh, karena Jokowi adalah bagian dari PDI Perjuangan," tandasnya.
BERITA TERKAIT: