Begitu yang disampaikan pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyoal polemik pernyataan Eko Kuntadhi yang dianggap kasar dan menghina Ning Imaz, Jumat (16/9).
Menurut Jamiludin, posisi Eko Kuntadhi sebagai Ketua Kornas Ganjarist tentu akan mempengaruhi rencana pencapresan Ganjar Pranowo.
"Sebagian masyarakat akan mempersepsi Ganjar tidak mampu mengendalikan relawannya untuk berlaku santun,†kata Jamiluddin.
Menurutnya, pernyataan Ganjar yang tidak mengenal Eko Kuntadhi bisa dianggap sebagai langkah mengkampanyekan dirinya sendiri agar dianggap tidak bersalah akibat perbuatan loyalisnya tersebut.
"Persepsi itu akan menguat setelah Ganjar mengaku tidak mengenai Eko Kuntadhi. Pengakuan Ganjar itu aneh karena Ketua Kornas Ganjarist yang sudah "mengkampanyekannya" relatif lama justru tidak dikenalnya,†katanya.
Dia menambahkan, Ganjar tidak mungkin tidak mengenal Eko Kuntadhi yang selama ini menjadi buzzernya untuk dikampanyekan sebagai calon presiden 2024 mendatang.
"Pengakuan Ganjar itu tentu sulit diterima akal sehat. Kesannya Ganjar justru ingin cuci tangan agar dampak kasus Eko Kuntadhi tidak berdampak kepadanya,†katanya.
Dalam pandangan Jamiludin, dengan Ganjar mengaku tidak kenal Eko Kunthadi, dapat menjadi pelajaran berharga bagi relawan. Artinya, jangan sampai sudah bekerja maksimal untuk seseorang, tapi karena ada masalah akhirnya sang relawan tidak diakui keberadaannya.
"Hal itu tentu menyakitkan bagi sang relawan,†demikian Jamiluddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: