Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Menko Airlangga ini turut dihadiri Dutabesar RI untuk AS, Rosan Perkasa Roeslani, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, serta beberapa lainnya.
Sedangkan Pemerintah AS dipimpin langsung oleh USTR, Ambassador Katherine Tai.
Adapun pertemuan bilateral ini membahas beberapa hal, di antaranya mengenai partisipasi Indonesia dalam
Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), juga membahas penutupan kasus sengketa dagang (
dispute settlement) WTO DS 478, dukungan AS untuk deklarasi KTT G20, peran Indonesia sebagai Presidensi G20, dan perkembangan pengesahan perpanjangan GSP di Kongres AS.
Menko Airlangga menegaskan, pemerintah Indonesia mendukung inisiasi AS untuk membentuk IPEF yang melibatkan 14 negara. IPEF merupakan inisiatif Amerika Serikat yang secara resmi diluncurkan oleh Presiden Biden pada 23 Mei 2022 di Tokyo.
Indonesia telah mengonfirmasi partisipasinya melalui Nota Diplomatik KBRI Washington DC tanggal 17 Mei 2022. Ada 14 negara yang berpartisipasi dalam IPEF, yaitu AS, Australia, Brunei Darussalam, Fiji, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Pertemuan IPEF
ministerial meeting bertujuan untuk membahas dan mengesahkan
ministerial statement di semua pilar IPEF, yang akan menjadi basis dokumen untuk proses selanjutnya IPEF ke depan.
Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia akan mengikuti di semua pilar untuk mengambil manfaat dan keuntungan dalam mendorong peningkatan perdagangan antarnegara anggota IPEF.
Pada pertemuan bilateral dengan USTR tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan perlunya menggalang dukungan dari Pemerintah AS guna mendukung tercapainya deklarasi KTT G20 dan mendukung penuh keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.
“Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum untuk percepatan pemulihan ekonomi secara inklusif dengan menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam merespons berbagai tantangan global,†ujar Menko Airlangga.
BERITA TERKAIT: