Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketum PBNU Akan Gelar Konferensi R20 Para Pemuka Agama Sedunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 21 Mei 2022, 04:00 WIB
Ketum PBNU Akan Gelar Konferensi R20 Para Pemuka Agama Sedunia
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjawab pertanyaan wartawan usai Pembukaan Konferensi Besar (Konbes) PBNU Tahun 2022 di Hotel Yuan Garden Jakarta Pusat, Jumat malam (20/5)/RMOL
rmol news logo Dalam rangka memperingati 100 Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencanangkan sejumlah program yang berorientasi pada langkah progresif NU untuk 100 tahun ke depan.


Salah satunya di bidang internasional, PBNU akan menggelar konferensi internasional para pemuka agama sedunia yang rencananya akan digelar pada November 2022 mendatang  bertepatan dengan pelaksanaan G20.


Konferensi internasional itu bertajuk Religion Twenty (R20).

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengurai, R20 ini akan dilaksanakan dengan bekerja sama dengan satu lembaga internasional yang sudah beroperasi untuk mendukung agenda-agenda NU dalam skala internasional.


Lembaga itu bernama Center for Shared Civilizational Values (CSCV) atau Pusat Nilai-Nilai Keberadaban bersama yang didirikan di Amerika Serikat pada 2021 oleh Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri.


"Maka pada kesempatan ini, kita akan menandatangani nota kesepahaman antara PBNU dengan CSCV," kata Gus Yahya sebelum meneken Nota Kesepahaman atau MoU di sela-sela acara Konferensi Besar (Konbes) NU 2022 di Hotel Yuan Garden Jakarta, pada Jumat malam (20/5).

Gus Yahya menambahkan, meskipun R20 itu tidak hanya melibatkan negara-negara anggota G20 semata. Menurut dia, R20 itu sendiri merupakan kegiatan PBNU yang akan digelar berdekatan dengan pelaksanaan G20 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
 
Gus Yahya mengungkapkan, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan para pemuka lintas agama di dunia untuk pelaksanaan G20 tersebut.  

“Kita buka komunikasi dengan Vatikan, dengan pemimpin hindu di India, pemimpin buddha di Asia Timur dan Tenggara dan sebagainya. Dan kita sudah mendapatkan komitmen awal untuk terlibat di dalamnya,” tuturnya.

Menurut Gus Yahya, agenda internasional tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia terkait berbagai kemelut yang hingga kini masih terjadi di berbagai belahan dunia.


"Insyaallah NU akan menemukan alur tempuh untuk berperan dan berkontribusi secara bermakna dalam mencari jalan keluar dari masalah-masalah kemanusiaan dan peradaban," tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA