Oleh karenanya, Kongres Pemuda Indonesia (KPI) mendorong negara, dalam hal ini Badan Intelijen Negara (BIN) turun tangan mengungkap dalang dan motif di balik isu penundaan pemilu 2024 dan presiden tiga periode.
"Usulan itu (penundaan pemilu) sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan provokasi di masyarakat," kata Presiden KPI, Pitra Romadoni diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (5/3).
KPI juga meminta elite partai politik lebih bijak bersikap dan menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
Apalagi di masa-masa sulit seperti ini, tensi masyarakat sangat tinggi karena harga bahan-bahan pokok melambung tinggi serta pandemi belum berakhir.
"Cek ombak yang dilakukan oleh para petinggi partai politik tersebut sangat ekstrem dilaksanakan karena harus melawan konstitusi dan tentunya keputusan akhirnya berada di tangan rakyat Indonesia," kata Pitra.
"Kami berharap isu tersebut tidak menjadi trigger pembangkangan konstitusi yang dapat menaikkan elektabilitas pimpinan partai dalam wacananya yang tidak berlandaskan hukum," demikian Pitra.
BERITA TERKAIT: