Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Riza Annisa mengatakan, yang perlu menjadi perhatian Indonesia adalah kinerja ekspor-impor dengan China. Sebab China juga mitra dagang utama Rusia dan Ukraina.
Perang Rusia-Ukraina dimungkinkan akan menurunkan ekspor-impor domestik. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia dapat terus terdorong karena Rusia merupakan salah satu negara eksportir minyak terbesar di dunia.
"Ini akan mempengaruhi ekonomi domestik karena Indonesia merupakan net importir minyak dunia," kata Riza dalam diskusi yang digelar Indonesia Resilience (IRES) bertema “Dampak Risiko Bencana Operasi Militer Rusia ke Ukrainaâ€, Jumat (4/3).
Hal ini perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan inflasi yang bisa menggerus daya beli dan produktivitas (sektor riil) yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
“Indonesia menurut perhitungan mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -0,014 persen, sementara ASEAN secara keseluruhan sebesar 0,028 persen,†tutur Riza Annisa.
BERITA TERKAIT: