Hensat: Pernyataan "Masuk Akal" Gus Yahya Belum Tentu Dukung Penundaan Pemilu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 01 Maret 2022, 18:58 WIB
Hensat: Pernyataan "Masuk Akal" Gus Yahya Belum Tentu Dukung Penundaan Pemilu
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya/Net
rmol news logo Pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya soal penundaan pemilihan umum (pemilu) tidak bisa diartikan mendukung.

Demikian disampaikan pengamat politik Hendri Satrio saat ditanya Kantor Berita Politik RMOL soal pernyataan Gus Yahya itu.

"Beliau cuman bilang masuk akal, belum tentu setuju dan belum tentu mendukung, ya masuk akal itu pendapat ya mungkin menurut beliau itu memungkinkan,” ucap Hensat di Jakarta, Selasa (1/3).

Disisi lain, penggagas lembaga survei KEDAIKopi ini mengharapkan agar Gus Yahya konsisten dengan sikapnya terhadap PBNU yang tidak terlibat dalam politik praktis.

"Tapi seharusnya sih, Gus Yahya konsisten dengan komitmennya di awal, untuk tidak membawa PBNU tidak masuk dalam politik praktis. Saya yakin sebetulnya Gus Yahya mendukung Indonesia lebih baik jadi artinya NU enggak punya keinginan untuk mengudeta KPU,” katanya.

Menurutnya, meski PBNU merupakan organisasi besar di Indonesia tidak bisa melakuka kudeta terhadap penyelenggaran pemilu yang sudah ditetapkan parlemen, pemerintah dan juga penyelenggara pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang.

"Kenapa saya bilang begitu karena yang menentukan, dan berwenang itu KPU, dan KPU sudah memutuskan 14 Februari 2024, enggak perlu lah mengudeta KPU tapisebagai pemikiran harus dihormati, sama seperti kita menghormati bila ada kelompok masyarakat yang menginginkan Pemilu dipercepat,” tutupnya.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA