Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menko Airlangga: 2022 Adalah Masa Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 11 Desember 2021, 22:28 WIB
Menko Airlangga: 2022 Adalah Masa Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto//Net
rmol news logo Tahun 2022 telah ditetapkan sebagai periode keberlanjutan pemulihan ekonomi dan reformasi struktural oleh pemerintah, dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi tumbuh di atas 5 persen.

Untuk mencapai sasaran tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, kepastian hukum dan dukungan Pemerintah akan terus dijalankan untuk kemudahan investasi dan berusaha.

Dia memastikan Pemerintah berkomitmen melanjutkan agenda reformasi struktural, deregulasi, dan debirokratisasi, termasuk menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstituti (MK) terkait revisi Undang-Undang Cipta Kerja untuk dilakukan revisi secepatnya.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengungkapkan, seluruh materi dan substansi UU Cipta Kerja sepenuhnya tetap berlaku sebelum revisi dirampungkan.

"Selain itu, momentum Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 juga harus dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang dilansir di laman Kemenko Perekonomian pada Sabtu (11/12).

Pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Airlangga memaparkan tiga hal yang menjadi fokus utama Pemerintah. Yaitu, penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan, yang dirangkai dalam tema "Recover together, recover stronger".

"Sesuai arahan Bapak Presiden, Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 bukan hanya seremoni saja namun menghasilkan outcomes nyata yang bermanfaat bagi Indonesia dan dunia," jelas mantan Menteri Perindustrian ini.

Airlangga mencontohkan, Presidensi G20 diprediksi bakal membantu penciptaan sekitar 33.000 lapangan kerja. Kemudian, dari 150 pertemuan yang akan digelar di 19 kota, dan juga kehadiran sekitar 18.000 lebih delegasi negara G20, akan meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun.

Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyebutkan bahwa PDB nasional diprodiksi akan meningkat sebesar Rp 7,4 triliun, dengan manfaat total 1,5-2 kali lebih besar dari penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB tahun 2018 di Bali.

Berbagai proyeksi tersebut, diharapkan Airlangga bisa direalisasikan dalam semangat kemitraan dan kerja sama dari semua pihak. Karena, pandemi semakin menegaskan akan pentingnya inklusifitas, kerjasama, dan kolaborasi dalam rangka mendukung stabilitas maupun pertumbuhan ekonomi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA