Demokrat Dorong KPU Kaji Untung Rugi Usulan Pemilu Digelar 15 Mei dari Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 29 September 2021, 11:51 WIB
Demokrat Dorong KPU Kaji Untung Rugi Usulan Pemilu Digelar 15 Mei dari Pemerintah
Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Demokrat di Komisi II Anwar Hafid/Net
rmol news logo Pada prinsipnya Partai Demokrat tidak ada masalah dengan usulan pemerintah terkait jadwal pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada 15 Mei sebagaimana disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD.

Hanya saja, Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Demokrat di Komisi II Anwar Hafid khawatir usulan tersebut mengganggu proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

"Akan banyak tahapan yang beririsan," kata Anwar Hafid kepada wartawan, Rabu (29/9).

Anwar Hafid mengatakan, memang secara jadwal pemungutan suara Pemilu dilakukan pada April atau Mei. Hanya saja, ada tantangan di Pemilu 2024 di mana Pilkada juga digelar di tahun yang sama.

Salah satu yang dia khawatirkan adalah soal kecukupan waktu. Khususnya jika terjadi pemilihan dua putaran dan sengketa pada hasil pilpres nanti.

"Ketika pertama pilpres itu dua putaran maka akan kerepotan KPU mengatur irisan-irisan tahapan," katanya.

Dia menyarankan, KPU RI untuk betul-betul mengkaji untung dan rugi jika pencoblosan pemilu dilakukan pada 15 Mei 2024.

 "KPU secara teknis lebih mengetahui kemampuan mereka bekerja sehingga bisa mempertimbangkan waktu yang tepat itu," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA