Begitu disampaikan Dirjen Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan, dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator yang bertajuk "Milenial Cakap Digital" yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (21/9).
"Salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital, di mana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting di dalamnya," kata Semuel Pangerapan.
"Kemampuan tersebut menjadi tingkatan dasar yang paling krusial dalam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi saat ini," imbuhnya.
Pernyataan Semuel itu diamini anggota Komisi I DPR RI, Rizki Sadig. Menurutnya, dengan kecakapan dan literasi digital yang cukup, maka banyak peluang di masa depan yang bisa dimaksimalkan oleh generasi muda.
"Gunakanlah kesempatan yang terpampang di hadapan kita, bahwa pemerintah hari ini secara massif telah melakukan upaya yang secara signifikan untuk memperluas jangkauan terhadap jaringan digital," kata Rizki Sadig.
Legislator PAN ini menjelaskan, pada dasarnya dunia digital atau dunia maya sama dengan dunia nyata. Dalam dimensi yang berbeda tersebut juga ada manusia baik dan jahat.
"Artinya terdapat banyak orang baik dan orang jahat, banyak orang yang melakukan cyber crime dan banyak juga yang menebarkan kebaikan melalui media digital," terangnya.
Untuk mencegah terjerumus pada hal tidak baik di era digitalisasi ini, Rizki menekankan sebisa mungkin kuatkan literasi dan bijaklah dalam beraktivitas di media digital.
"Kita harus bijak dalam mengaplikasikan kemampuan media digital dengan cara yang baik, kita juga harus berhati-hati dalam menghadapi tawaran-tawaran dalam alat komunikasi," jelasnya.
Ditambahkan peneliti media, Muhammad Danu Winata, setiap individu harus menjadi filter atau penyaring konten dari media sosial yang baik untuk dia konsumsi.
"Artinya kita harus pastikan keakuratan informasi yang kita terima, kita juga harus memfilter akun-akun yang diikuti dan berhati-hatilah dalam mem-posting konten," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: