Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah lantaran memutuskan untuk menunda vaksin berbayar tersebut.
"Saya mengapresiasi langkah cepat pemerintah yang menunda pelaksanaan vaksin gotong royong individual berbayar. Itu artinya, pemerintah mendengar dan menyahuti suara dan aspirasi masyarakat. Apalagi, kegiatan ini sempat menyita perhatian dan tanggapan publik," ucap Saleh kepada wartawan, Senin (12/7).
Menurutnya, dengan adanya penundaan ini pemerintah bisa melakukan kalkulasi untung rugi perusahaan obat pelat merah tersebut dalam program vaksin gotong royong individu tersebut.
Lebih jauh dari itu, Saleh malah mengusulkan agar pemerintah membatalkan vaksin gotong royong individual berbayar ini.
Ketua Fraksi PAN DPR ini menilai tidak ada salahnya jika PMK 19/2021 direvisi dan dikembalikan kepada semangat awal vaksinasi, gratis. Dengan begitu, setiap anggota masyarakat memiliki akses yang sama dalam memperoleh vaksinasi.
"Saya yakin masyarakat akan mendukung jika program itu tidak hanya ditunda, tetapi dibatalkan. Bagaimana pun juga, vaksinasi gratis pasti akan lebih populis dan mudah diterima daripada vaksinasi berbayar," ucapnya.
Tetapi, lanjut Saleh, pihaknya tetap menyetujui vaksin gotong royong untuk para pekerja dan biayanya tidak memberatkan para pekerja. Vaksin gotong royong ini bisa dibebankan kepada badan hukum/badan usaha/pengusaha.
"Format seperti inilah sebetulnya yang dimaksud gotong royong. Ada pihak yang secara sadar dan sukarela membantu pemerintah dalam program vaksinasi nasional," tandasnya.
BERITA TERKAIT: