Deputi Balitbang Demokrat Syahrial Nasution mengatakan, bantahan dari Darmizal dkk itu tidak jauh berbeda dengan bantahan Moeldoko saat awal-awal ingin 'membegal' Partai Demokrat. Namun, pada akhirnya semua bantahan Moeldoko itu terbukti bohong.
"Jangan membantah tapi kemudian ternyata betul," ujar Syahrial kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (15/3).
"Dulu juga Moeldoko bilang kumpul-kumpul, ngopi-ngopi, nggak ada bicara-bicara soal kudeta Demokrat. Ternyata, bohong. Terjadi KLB abal-abal dan Moeldoko menerima jadi ketum KLB abal-abal," imbuhnya menegaskan.
Syahrial justru merasa heran pasca KLB abal-abal di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (5/3) silam menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum, suaranya nyaris tak lagi terdengar.
"Coba Pak Moeldoko keluar dari persembunyian. Jangan berlindung terus di balik bayang-bayang Jhoni Allen Marbun CS," tegasnya.
"Kalau memang Pak Moeldoko sudah merasa tertipu dengan KLB abal-abal tersebut, ya kesatria aja," demikian Syahrial.
Darmizal membantah bahwa pihaknya telah mendekati eks Wakapolri Komjen (Purn) Syafruddin untuk dijadikan sebagai wakil ketua umum KLB mendampingi Moeldoko.
"Saya pastikan berita tersebut salah," kata Darmizal, Senin (15/3).
BERITA TERKAIT: