Anggota DPRD DKI Jakarta asal Fraksi Partai Gerindra Wahyu Dewanto menjadi salah satu yang menyoroti hal itu. Wahyu menyoroti surat keterangan seorang sosialitas yang ikut vaksinasi massal dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang digelar pada 6 dan 7 Februari.
Menurutnya, dalam surat keterangan yang dibawa ke Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sosialita itu mengaku sebagai staf pengadaan apotik.
"Padahal vaksinasi massal hanya untuk tenaga kesehatan. Ini nggak bener ada crazy rich ikut vaksin massal. Kok merakyat banget ya," kata Wahyu sebagaimana diberitakan
Kantor Berita RMOL Jakarta, Senin (8/2).
Video crazy rich ikut menerima vaksin diunggah melalui Instagram atas nama akun
@helenalim899.
Dalam video menampilkan sejumlah orang yang tengah menunggu antrian untuk melakukan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kebon Jeruk.
Saat ditelusuri, pemilik profil Instagram
@helenalim899 itu dapat dikategorikan sebagai crazy rich atau orang dengan harta bergelimang. Bahkan akun
@helenalim899 menyebut dirinya sebagai tokoh publik pada profil Instagramnya.
Diketahui, selain tenaga kesehatan ada lima kelompok lainnya yang akan menjadi penerima vaksinasi yakni tokoh masyarakat/agama, pelaku perekonomian strategis, perangkat daerah kecamatan, perangkat desa, dan perangkat rukun tetangga/rukun warga.
Selanjutnya, urutan ke-tiga adalah guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, atau setingkat/sederajat, dan perguruan tinggi.
Aparatur kementerian/lembaga, aparatur organisasi perangkat Pemerintah Daerah, dan anggota legislatif, menjadi proritas penerima vaksin Covid-19 urutan ke-empat.
Lalu masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi menjadi prioritas penerima vaksin virus corona urutan kelima. Prioritas terakhir ialah masyarakat sipil dan pelaku perekonomian lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: