“Tidak bisa dinafikan bahwa Nasdem tetap saja punya beban koalisi. Artinya, selama mereka masih tetap bersmaa koalisi pemerintah, maka sikap dominan dari pemerintah tentu akan mendapatkan tekanan untuk disetujui,†kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (7/2).
Selain itu, lanjut Dedi, Nasdem yang setuju dengan RUU Pemilu dan Pilkada di 2024 disebabkan tidak punya modal yang besar untuk melakukan penolakan. Sebab Nasdem sendiri merupakan kategori partai kelas menengah dari sisi elektoral.
“Sehingga punya kepentingan terhadap UU Pemilu, terutama yang dibahas adalah soal waktu Pilkada atau termasuk sistem pemilihan sendiri kan ada wacana sistem pemilihan akan berubah menjadi sistem tertutup proporsional,†ujarnya.
“Artinya dari sini membaca elektoral Nasdem tentu mereke punya potensi untuk diuntungkan dadi revisi perubahan UU ini,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: