HPI yang merupakan campuran peptida yang didapat melalui hidrolisis (pemecahan) protein dari ikan, mampu dibentuk menjadi berbagai bahan makanan fungsional bagi tubuh manusia yang mudah diasimilasi oleh makhluk hidup. Pemanfaatan industri HPI ini dilakukan sebagai upaya pencegahan stunting dan gizi buruk, serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dalam arahannya, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Maritim Sugeng Santoso menyampaikan bahwa pemanfaatan HPI merupakan bentuk pengembangan ekosistem klaster industri perikanan.
"Pemanfaatan HPI dilakukan guna menghasilkan nilai tambah sebuah produk, terutama dalam kaitannya dengan produk olahan dari sektor perikanan," ujar Sugeng dalam keterangan resmi, Jumat (29/1).
Sugeng menjelaskan bahwa pengembangan klaster industri seperti ini merupakan alternatif pendekatan yang dinilai efektif untuk membangun keunggulan daya saing
value chain industri dalam meningkatkan nilai tambah untuk mengembangkan perencanaan teknologi, mengintegrasikan sumber daya bahan baku, sertai industri pasar.
Menurutnya, peningkatan nilai tambah
value chain industri untuk memiliki kekayaan intelektual, pemrosesan bahan baku, melakukan litbang, serta pengembangan teknologi dan inovasi, meningkatkan perusahaan inti, dan mendorong terjadinya kerjasama, seperti kontrak produksi ataupun kontrak pemasaran.
"Harapannya, kerja sama dengan industri dalam rangka upaya yang lebih fokus bagi terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan dan pengembangan jaringan bisnis. Bagi pembuat kebijakan dan pihak berkepentingan lainnya, pendekatan ini memungkinkan potensi skala pengaruh dari kebijakan dan program, dan cakupan dampaknya yang signifikan," bebernya.
Sugeng menyampaikan pengembangan klaster industri inovasi ekstrak produk perikanan (HPI) dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak terkait agar terjadi sinergi dan berfokus mengolah sumber daya ikan guna menghasilkan produk yang kaya gizi.
"Penciptaan nilai tambah dari industri HPI ini terjadi sepanjang rantai pasokan, mulai dari nelayan, rantai pengiriman, koperasi, industri, hingga pemasaran. Dengan demikian, pada akhirnya industri HPI akan berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan bahwa implementasi iptek dan inovasi dalam pengembangan klaster industri ini berkontribusi pada nilai tambah dan secara agregat akan berujung pada perekonomian makro berupa peningkatan PDRB atau Produk Domestik Bruto (PDB).
"Untuk itu diperlukan penyelarasan perencanaan dan kegiatan antara pihak-pihak yang bersinergi agar efektif," ucap Sugeng.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: