Pengamat politik Dedi Kurnia Syah berpendapat mungkin saja Ganjar bersanding dengan Anies pada pilpres mendatang. Namun, hal itu dirasa masih jauh lantaran Ganjar adalah kader PDIP dan Anies merupakan tokoh profesional.
"Dari sisi popularitas dan elektabilitas tokoh, keduanya mungkin saja bersanding. Hanya sana politik miliki logikanya sendiri, Ganjar sendiri meskipun memuncaki asumsi elektabilitas, juga kader PDIP, tidak lantas peluang keterusungannya tinggi. Apalagi Anies yang tidak memiliki basis parpol," ucap Dedi ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/12).
Faktor lain yang menghambat paket Ganjar-Anies ini adalah adanya kesamaan kultur antara Anies dan Ganjar yang sama-sama memiliki darah Jawa.
"Selain itu, elektabilitas Ganjar belum memungkinkan untuk berpasangan dengan sesama Jawa, meskipun secara sosiologis Anies bisa saja tidak mempresentasikan Jawa," katanya.
Pasalnya, sejauh ini, Dedi meneliti capres dan cawapres itu memiliki paket Jawa dan non Jawa hal ini sebagai bentuk kebhinnekaan di Indonesia agar pemimpin negara tidak tersentralisasi di wilayah Jawa.
"Tetapi politik Indonesia masih bernuansa Jawa dan non Jawa untuk kontestasi, kecuali memang kandidat utamanya miliki pengaruh dominan, semisal SBY yang sedang berada di puncak eleltabilitas saat pilpres periode keduanya," tutupnya.
BERITA TERKAIT: