Ketua Network for Indonesia Democratic Society (Netfid) Dahliah Umar mengatakan, data yang dia miliki dari hasil pantauan di lapangan 85 persen penyelenggara Pemilu dan pemilih sudah disiplin menerapkan protokol Covid-19.
"Di wilayah yang Netfid pantau, 85 persen sudah menjalankan protokol kesehatan. Meskipun saat pagi hari ada persoalan kerumunan dari masyarakat yang antusias mengikuti Pilkada" jelas Dahliah Umar, Rabu (9/12).
Netfid kata Dahliah mendapatkan beberapa temuan yang perlu menjadi perhatian khusus.
Dahlia menyebutkan, ada beberapa kejadian yang terjadi di TPS 001, Kelurahan Parang, Kecamatan Mamajang, Makassar.
Netfid mendapatkan temuan, banyak anak-anak di bawah umur yang di bawah masuk dalam TPS. Selain itu, juga ada pemilih yang dibiarkan oleh KPPS memasuki bilik TPS tanpa menggunakan masker dan sarung tangan.
Sementara itu berkaitan dengan penggunaan aplikasi Sirekap, tampak bahwa mayoritas TPS tidak berhasil mengirimkan hasil pencatatan penghitungan suara melalui aplikasi tersebut.
"Di beberapa daerah terkendala jaringan, namun mayoritas tidak bisa mengirim karena persoalan server tampak tidak bisa diakses, server error, server down," jelas mantan anggota KPUD DKI ini.
Di TPS 02 Desa Meranjat 2, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, petugas TPS berulangkali mencoba mengirimkan foto hasil penghitungan, namun tidak juga berhasil.
Netfid melaporkan situasi Pilkada Serentak yang kondusif. Netfid tercatat melakukan pemantauan di 5 provinsi dan 41 Kabupaten kota di 14 provinsi di Indonesia.
BERITA TERKAIT: