Dia merasakan ada kejanggalan mengingat usia helikopter dengan nomor registrasi HA 5141 tersebut belum terlalu tua dan masih layak digunakan.
"Pesawat yang jatuh belum terlalu tua, tapi masih tergolong baru. TNI harus segera melakukan investigasi untuk mencari penyebabnya," kata Hasanuddin kepada wartawan, Minggu (7/6).
Menurutnya, helikopter ini jatuh bisa karena berbagai penyebab. Di antaranya cuaca, human error atau kerusakan mesin (trouble engine).
"Atau bisa juga disebabkan kemungkinan-kemungkinan lain. Nantinya hasil investigasi ini dapat dijadikan acuan untuk ke depannya," tuturnya.
Tidak lupa, anggota Komisi I DPR RI ini turut mengucapkan bela sungkawa atas gugurnya 4 putra terbaik bangsa yang menjadi korban dalam jatuhnya helikopter tersebut.
"Saya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya putra terbaik bangsa dalam insiden tersebut," pungkasnya.
Helikopter MI-17 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA 5141 jatuh di Kaliwungu, Kec. Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6).
Helikopter yang ditumpangi 11 crew tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang Jawa Tengah sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.
Kadispenad Brigjen TNI Nefra Firdaus, penyebab jatuhnya Helikopter MI-17 TNI AD masih dalam proses investigasi.
Empat korban meninggal dalam isniden jatuhnya Helikopter MI-17 TNI AD, yakni Kapten Cpn Kadek, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro dan Lettu Cpn Wisnu.
Sementara 5 penumpang helikopter ini yakni Lettu Cpn Vira Yudha, Praka Nanang, Praka Rofiq, Praka Supriyanto dan Praka Andi mengalami luka serius dan dalam perawatan intensif.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: