Kini saatnya Jokowi berbenah, menyusun kabinet baru yang bisa menjawab berbagai tantangan yang sedang dihadapi Indonesia. Tantangan yang tidak mudah, terutama di sektor ekonomi.
Juga penting bagi Jokowi mempertimbangkan kedekatan tokoh-tokoh tertentu yang ngebet jadi menteri dengan praktik korupsi.
“Melihat kecenderungannya mulai saat ini sebenarnya sedang dibangun postur kabinet (jilid dua) Jokowi. Nah itu pasti mempertimbangkan banyak hal,†ujar pengamat politik Adi Prayitno dalam dialog dengan redaksi.
Pertimbangan pertama dan utama Jokowi adalah, apakah sosok itu suka bermain api di wilayah hukum, terutama korupsi. Pertimbangan kedua terkait integritas dan loyalitas pada presiden.
“Kedua faktor ini sedang dianyam Presiden sebelum mengumumkan keputusan menteri,†kata dia lagi.
Menurut Adi, ada baiknya kandidat-kandidat menteri itu diumumkan dari sekarang, Ini penting agar Jokowi mendapatkan feedback dari berbagai kalangan.
“Jokowi sudah melampaui fase kritis dalam menentukan pembantunya. Tidak ada alasan baginya untuk tidak firm, tidak all out,†sambungnya.
Dia menambahkan, salah satu kekuatan Jokowi adalah dukungan publik. Perlu bagi Jokowi menyebutkan kandidat-kandidat itu agar publik ikut memberikan pandangan, dukungan atau penolakan.
Juga penting agar tokoh-tokoh yang tidak memiliki kedua kriteria itu tahu diri.
“Dari sekian nama yang diendors partai tiap hari dimomentari, dikritik, dikasih masukan, apa plus dan minusnya. Sehingga Jokowi bisa secara objektif menilai kira-kira siapa yang layak jadi menteri secara objektif,†demikian Adi Prayitno.
BERITA TERKAIT: