Mantan Komisioner KPU, I Gusti Putu Artha menilai bahwa penyebab kematian anggota KPPS itu dikarenakan kelelahan akibat beban kerja yang banyak.
Dia menjelaskan bahwa beban kerja KPPS bukan dimulai pada H pencoblosan. Melainkan sudah dimulai sejak H-5, yaitu saat menyebar undangan kepada ratusan pemilih di TPS yang dijaganya.
“Beban kerja KPPS dimulai H-5, kemudian di H-1 bangun TPS,†jelasnya dalam wawancara di
TVOne sesaat lalu, Selasa (7/5).
Beban kerja semakin berat di hari pencoblosan karena ada lima pemilihan yang dilakukan. Durasinya pun terbilang panjang.
Mereka harus mulai hadir di TPS pada pukul 04.30. Kemudian menjalankan proses pencoblosan hingga pukul 13.00.
“Kemudian istirahat dan setengah dua dimulai. Tiga jam mereka buka kotak sah tidak sah. Menghitung DPR kabupaten/kota empat jam, DPR Provinsi empat jam, DPR RI empat jam, dan DPD jam. Total rata-rata sampai jam 9 pagi,†kata Putu.
“Intinya, saya tidak setuju ada stigma yang dibangun dengan menyederhanakan KPPS meninggal dengan menduganya ada sesuatu yang luar biasa,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: