"Wilayahnya hancur. Tanah Air yang mereka perjuangkan dihancurkan oleh kerakusan orang Indonesia sendiri," kata pemerhati sosial dan politik Azas Tigor Nainggolan dalam Catatan Akhir Tahun 2025, dikutip Minggu 28 Desember 2025.
Tigor mengatakan, para pahlawan telah berjuang mempertaruhkan nyawa untuk mengusir penjajah. Tetapi para pejabat pemerintah sekarang menjarah dan korupsi mengorbankan kehidupan dan keutuhan ciptaan Tuhan, termasuk nyawa rakyat itu sendiri.
Menurut Tigor, bencana ekologis yang terjadi di Aceh, Sumatera dan Sumatera Barat juga di banyak daerah lain di Indonesia adalah akibat kerakusan dan korupsi yang dilakukan para pejabat pemerintah.
Tanah yang diperjuangkan oleh Sisimangaraja XII dan Cut Nya Dien dihancurkan diperjualbelikan oleh pejabat pemerintah Indonesia kepada para pemodal untuk dihancurkan.
"Akhirnya terjadilah kehancuran dan bencana ekologis yang menewaskan ribuan rakyat Indonesia," kata Tigor.
Peristiwa bencana ekologis akhir November 2025 adalah akibat proses panjang yang merusak Tanah Air Indonesia karena kerakusan dan korupsi pejabat pemerintah.
"Saatnya membersihkan Indonesia dari para pejabat yang rakus dan korupsi. Kita tidak bisa lagi diam karena kita juga akhirnya yang menjadi korban nantinya," pungkas Tigor.
BERITA TERKAIT: