Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Arsul Sani menilai kasus penistaan agama Ahok merupakan pelajaran kepada semua pihak untuk menahan diri dalam mengeluarkan pernyataan.
"Semua ketika kita ber-statement di depan publik itu harus terukur," katanya saat ditemui di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/1).
Terukur yang dimaksud adalah berhati-hati dan tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Walaupun, lanjut Arsul, apa yang diucap itu memang sesuai fakta.
“Nggak salah tuh satu hal, tetapi mempertimbangkan supaya tidak ada kegaduhan itu hal yang lain juga, yang harus kita pertimbangkan," pungkas Sekjen PPP tersebut.
Ahok dipenjara selama dua tahun lantaran pernyataan yang keluar dari mulutnya di Kepulauan Seribu pada September 2016 lalu. Dia dituding menistakan agama saat sosialisasi tentang budidaya kerapu ke warga.
[ian]
BERITA TERKAIT: