"Kalau ini kan belum secara resmi terpilih, jadi paling pembicaraan-pembicaraan informal dari pihak kedutaan besar, dari Washington (AS). Diskusi dan tukar pikiran sudah dilakukan," tutur Dewan Pakar, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Rizal Dharmaputra di Auditorium CSIS, Jakarta, Rabu (21/11).
Rizal menerangkan, Sandiaga Uno memiliki komunikasi yang baik dengan AS. Hal ini bisa mempererat hubungan diplomatis kedua negara. Namun bukan berarti paslon nomor urut 02 fokus satu negara.
"AS, dia negara adidaya. Kita harus menjalan hubungan yang baik. Yang penting
national interest. National interest dari Indonesia ini bisa kita implementasikan di kedua belah pihak atau tidak? Jangan sama kedua pihak itu
national interest-nya lebih banyak berbicara di kita," tukasnya.
[wid]