"Rakyat makin sulit secara ekonomi , tapi kok kampanye pilpresnya berbau benturan antar dan intra agama. Apakah kita bangsa kaleng?" kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, dalam akun twitternya @AndiArief_ kemarin (Kamis, 8/11).
Diketahui, kampanye hitam terkait suku, agama, ras (SARA) dan politik identitas diperkirakan akan mewarnai Pilpres 2019, karena dianggap ampuh untuk mengeksploitasi dan mempengaruhi sensitifitas perilaku pemilih.
"Kalau mau jernih melihat Indonesia saat ini: agama jadi isu politik setelah orang dan partai yang ingin berkuasa atas nama kemajemukan menggunakan taktik menyerang figur-figur politik agama tertentu sebagai
common enemy," sergah Andi Arief.
"Apa tidak bisa dihentikan saling menghujat itu?" demikian Andi Arief.
[jto]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: