Calon senator asal DKI Jakarta itu menyesalkan adanya penganiayaan yang kembali terjadi di negeri ini. Apalagi, penganiayaan itu menimpa aktivis perempuan yang vokal menyerukan keluhan rakyat.
“Sebagai sesama perempuan saya merasa menyesal atas peristiwa penganiayaan tersebut,†tegasnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/10).
Susana menegaskan bahwa dirinya sangat menentang setiap perbuatan main hakim sendiri di negeri ini. Apalagi Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi hukum.
“Saya menentang keras perbuatan oknum yang main hakim sendiri, terlepas siapapun subjek dan objeknya,†sambung calon senator nomor urut 44 itu.
Namun demikian, Susana enggan menyebut bahwa penganiayaan terhadap Ratna itu merupakan bentuk dari pembungkaman yang dilakukan pemerintah atas sikap kritis Ratna.
Dia meminta agar kasus penganiayaan Ratna diungkap terlebih dahulu sebelum menyimpulkan motif dari pelaku.
“Tentu hanya bisa diungkapkan oleh aparat yang berwajib,†tukas perempuan yang mengusung slogan ‘Kita Kuat Karena Kita Bersatu’ itu.
[ian]